Senin, 02 Mei 2011

Diet Kantong Plastik


Pisahkan antara sampah plastik dan sampah dapur. Sampah plastik bisa dikumpulkan untuk disumbang atau dijual kepada tengkulak untuk kemudian didaur ulang. Kalau kita kreatif, sampah-sampah plastik bisa dimodifikasi jadi benda-benda bernilai ekonomis. Jadi, sebaiknya pikir-pikir dulu sebelum barang-barang dari bahan plastik itu akan dibuang.Sedangkan sampah dapur juga bisa dijadikan kompos.
  • Saat membeli sesuatu di warung, toko, atau supermarket kalau jumlahnya sedikit mintalah kepada pelayan toko untuk tidak memberikan kantong plastik. Kita bisa pakai kantong plastik bekas yang sudah kita bawa dari rumah atau cukup dengan menentengnya saja.
  • Sebaiknya membawa tas jinjing atau semacam goodie bag saat kita berbelanja kemanapun. Tas ini relatif dapat memuat lebih banyak barang bawaan ketika berbelanja.
  • Membawa wadah khusus ketika berbelanja makanan siap saji, semacam rantang atau toples makanan (“tupperware”) daripada harus dibungkus yang pastinya harus menggunakan kantong plastik.
  • Menggunakan botol minuman yang dibawa dari rumah daripada membeli air dalam kemasan.

Nah! Mari hal ini dimulai dari kita sendiri dan lingkungan terdekat kita, dan tentunya harus dimulai dari sekarang! Semoga bermanfaat.


Apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah sampah (kantong) plastik ini? Upaya paling sederhana yang dapat dilakukan oleh kita adalah melakukan DIET KANTONG PLASTIK. Kenapa mempergunakan istilah DIET? Istilah DIET identik dengan perilaku BIJAK DALAM MENGKONSUMSI, dimana PENGURANGAN JUMLAH SAMPAH (KANTONG) PLASTIK merupakan isu utama yang perlu dilakukan oleh kita sebagai konsumen kantong plastik.

Beberapa cara DIET KANTONG PLASTIK antara lain:

1. REDUCE (PENGURANGAN) yaitu dengan meminimasi (mengurangi) pemakaian kantong plastik terutama ketika berbelanja. Barang belanja dapat kita bawa dengan mempergunakkan tas pribadi atau kantong khusus dari bahan non-plastik yang dapat dipakai berulang-ulang.

2. Perilaku REUSE (PENGGUNAAN KEMBALI) dilakukan jika pemakaian kantong plastik tidak dapat dihindari, maka kantong plastik yang telah dimiliki dapat digunakan kembali sehingga tidak terus menambah sampah (kantong) plastik yang dibuang ke lingkungan.

3. Sedangkan untuk RECYCLE (PENDAURULANGAN) dapat dilakukan dengan mengoptimalkan serta mendorong kegiatan pendaurulangan kantong plastik yang berjalan di masyarakat.

Dapat kita lihat sendiri, upaya DIET KANTONG PLASTIK ini adalah cara yang cukup sederhana, bukan? Namun, kesuksesan upaya DIET KANTONG PLASTIK ini sangat bergantung pada perilaku kita untuk melakukannya secara terus-menerus. Maka dari itu, YUK KITA DIET KANTONG PLASTIK! Mulai lakukan dari diri sendiri serta ajak orang-orang di sekitarmu! :D

Pengantar

Seluruh dunia, khususnya Indonesia, telah mengalami permasalahan lingkungan yang sangat mengkhawatirkan. Salah satunya penyebabnya adalah jumlah sampah yang dihasilkan oleh manusia, baik dari kegiatan industri maupun rumah tangga. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, berkembang pula industri, yang secara langsung maupun tidak langsung merubah pola hidup masyarakat, yang berujung pada tidak terkontrolnya jumlah sampah yang dihasilkan.

Salah satu jenis sampah yang perlu diawasi adalah sampah (kantong) plastik. Sampah (kantong) plastik yang menggunung disebabkan oleh pola hidup masyarakat modern dan serba ‘instan’ yang mendorong tingginya tingkat konsumsi (kantong) plastik di masyarakat. Sedangkan, sampah (kantong) plastik sendiri memiliki dampak yang berbahaya bagi lingkungan, antara lain:

1. Sampah (kantong) plastik sulit terurai; dibutuhkan waktu hingga 1000 tahun agar plastik dapat terurai secara sempurna di tanah. Di samping itu, plastik yang terurai di tanah tersebut dapat mencemari tanah dan air tanah.

2. Sampah (kantong) plastik yang dibakar akan menghasilkan asap yang mengandung dioksin, salah satu senyawa yang beracun dan berbahaya bagi kesehatan.

3. Sampah (kantong) plastik yang dibuang tidak pada tempatnya akan menyebabkan banjir karena menyumbat saluran air, tanggul, mencemari perairan, dan sebagainya.


Terlebih lagi sekitar 500 juta hingga 1 milyar kantong plastik digunakan di dunia setiap tahunnya. Jumlah yang sangat fantastis, mengingat lebih dari 17 milyar kantong plastik juga dibagikan secara gratis di seluruh dunia setiap tahunnya! Sampah (kantong) plastik juga berperan dalam fenomena pemanasan global karena menjadi salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca di atmosfer. Alur perjalanan plastik dari proses produksi hingga pembuangannya membutuhkan sekitar 12 juta barrel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. (berbagai sumber)

Berdasarkan rata-rata semua hasil riset yang didapatkan, jumlah pemakaian kantong plastik per orang per tahun sekitar 700 lembar*. Bila jumlah tersebut dikumpulkan dalam satu tempat, banyaknya dan bahayanya benar-benar menakutkan bak MONSTER. Jadi MONSTER KRESEK bisa dikatakan adalah hasil ciptaan kita sendiri yang masih menggunakan kantong plastik secara berlebihan.

beberapa fakta mengenai sampah plastik yang dikutip dari situs akuinginhijau.org

  • Diperkirakan 6.4 juta ton sampah masuk ke laut setiap tahunnya di seluruh dunia (disadur dari data National Academy of Sciences)
  • Perkiraan lainnya juga mengatakan sebanyak 8 juta potong sampah masuk ke laut setiap harinya.
  • Lebih dari 80% sampah plastik di seluruh dunia langsung dibuang ke tempat sampah yang akhirnya ke laut tanpa di daur ulang
  • 90% dari seluruh sampah di laut adalah plastik
  • Lebih dari 1 juta binatang laut mati akibat plastik setiap tahunnya
  • Setiap tahun rata-rata orang menghabiskan 700 kantong plastik
  • Supermarket di seluruh dunia memberikan lebih dari 17 milyar kantong plastik setiap tahunnya.
  • Setiap tahun diperlukan 12 juta barel minyak serta 14 juta pohon untuk membuat semua plastik
  • Sampah plastik terbanyak adalah botol dan pembungkus plastik sebanyak 56% dimana 3/4 berasal dari perumahan
  • Orang Amerika menggunakan 2.5 juta botol plastik per jam! Kalau di Indonesia? Bisa kurang atau mungkin bisa saja angkanya lebih dari itu.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More